1 – Kecerdasan Buatan – Fisik, Analitis, Generatif
Tren kecerdasan buatan dalam robotika terus berkembang. Dengan memanfaatkan beragam teknologi AI, robotika dapat melakukan berbagai tugas dengan lebih efisien:
AI analitis memungkinkan robot untuk memproses dan menganalisis sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh sensornya. Hal ini membantu mengelola variabilitas dan ketidakpastian di lingkungan eksternal, dalam produksi campuran tinggi/volume rendah, serta di lingkungan publik. Robot yang dilengkapi dengan sistem penglihatan, misalnya, menganalisis tugas-tugas sebelumnya untuk mengidentifikasi pola dan mengoptimalkan operasinya untuk akurasi dan kecepatan yang lebih tinggi.
Produsen robot dan chip baru-baru ini berinvestasi dalam pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang mensimulasikan lingkungan dunia nyata. AI Fisik ini memungkinkan robot untuk melatih diri mereka sendiri dalam lingkungan virtual dan beroperasi berdasarkan pengalaman, bukan pemrograman.
Proyek AI Generatif ini bertujuan untuk menciptakan “momen ChatGPT” untuk AI Fisik. Teknologi simulasi robotika yang digerakkan oleh AI ini akan berkembang dalam lingkungan industri tradisional serta dalam aplikasi robotika layanan.
2 – Humanoid
Robot berbentuk tubuh manusia telah mendapat banyak perhatian media. Visinya: robot akan menjadi alat serba guna yang dapat memuat mesin pencuci piring sendiri dan bekerja di jalur perakitan di tempat lain. Perusahaan rintisan tengah mengerjakan robot serba guna humanoid ini.
Namun, produsen industri berfokus pada humanoid yang hanya melakukan tugas-tugas tunggal. Sebagian besar proyek ini dilakukan di industri otomotif, yang telah memainkan peran penting dalam merintis aplikasi robot sepanjang sejarah robotika industri, serta di sektor pergudangan. Namun, dari perspektif saat ini, masih harus dilihat apakah robot humanoid dapat mewakili kasus bisnis yang layak secara ekonomi dan dapat diskalakan untuk aplikasi industri, terutama jika dibandingkan dengan solusi yang ada. Meskipun demikian, ada banyak aplikasi yang secara inheren dapat memperoleh manfaat dari bentuk humanoid dan karena itu menawarkan potensi pasar untuk robotika misalnya dalam logistik dan pergudangan.
3 – Keberlanjutan – Efisiensi Energi
Kepatuhan terhadap tujuan keberlanjutan lingkungan PBB dan peraturan terkait di seluruh dunia menjadi persyaratan penting untuk dimasukkan dalam daftar putih pemasok. Robot memainkan peran penting dalam membantu produsen mencapai tujuan ini.
Secara umum, kemampuan mereka untuk melakukan tugas dengan presisi tinggi mengurangi pemborosan material dan meningkatkan rasio output-input dari suatu proses manufaktur. Sistem otomatis ini memastikan kualitas yang konsisten yang penting untuk produk yang dirancang agar memiliki masa pakai yang panjang dan perawatan yang minimal. Dalam produksi teknologi energi hijau seperti panel surya, baterai untuk mobil listrik atau peralatan daur ulang, robot sangat penting untuk produksi yang hemat biaya. Mereka memungkinkan produsen untuk meningkatkan produksi dengan cepat guna memenuhi permintaan yang terus meningkat tanpa mengorbankan kualitas atau keberlanjutan.
Pada saat yang sama, teknologi robot terus ditingkatkan untuk membuat robot itu sendiri lebih hemat energi. Misalnya, konstruksi ringan dari komponen robot yang bergerak mengurangi konsumsi energinya. Berbagai tingkat mode tidur menempatkan perangkat keras dalam posisi parkir yang hemat energi. Kemajuan dalam teknologi gripper menggunakan bionik untuk mencapai kekuatan cengkeraman yang tinggi dengan hampir tanpa konsumsi energi.
4 – Robot – Bidang Bisnis Baru
Industri manufaktur umum masih memiliki banyak potensi untuk otomatisasi robotik. Sebagian besar perusahaan manufaktur adalah perusahaan kecil dan menengah (UKM). Adopsi robot industri oleh UKM masih terhambat oleh investasi awal yang tinggi dan total biaya kepemilikan. Model bisnis Robot-as-a-Service (RaaS) memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari otomatisasi robotik tanpa melibatkan modal tetap. Penyedia RaaS yang mengkhususkan diri dalam industri atau aplikasi tertentu dapat menawarkan solusi canggih dengan cepat. Selain itu, robotika berbiaya rendah menawarkan solusi bagi calon pelanggan yang menganggap robot berkinerja tinggi terlalu besar untuk kebutuhan mereka. Banyak aplikasi memiliki persyaratan rendah dalam hal presisi, muatan, dan masa pakai. Robotika berbiaya rendah menjawab segmen “cukup baik” yang baru ini.
Segmen pelanggan baru yang menarik di luar manufaktur meliputi konstruksi, otomatisasi laboratorium, dan pergudangan. Permintaan di semua industri didorong oleh fakta bahwa krisis terkini telah menyebabkan kesadaran politik akan kapasitas produksi domestik di cabang-cabang yang penting secara strategis. Otomatisasi memungkinkan produsen untuk melakukan produksi di dekat pantai tanpa mengorbankan efisiensi biaya.
5 – Robot Mengatasi Kekurangan Tenaga Kerja
Sektor manufaktur global terus mengalami kekurangan tenaga kerja menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Salah satu pendorong utamanya adalah perubahan demografi, yang sudah membebani pasar tenaga kerja di negara-negara ekonomi terkemuka seperti Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Republik Korea, atau Jerman. Meskipun dampaknya bervariasi dari satu negara ke negara lain, dampak kumulatif pada rantai pasokan menjadi perhatian hampir di mana-mana.
Penggunaan robotika secara signifikan mengurangi dampak kekurangan tenaga kerja dalam produksi. Dengan mengotomatisasi tugas-tugas yang kotor, membosankan, berbahaya, atau rumit, pekerja manusia dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih menarik dan bernilai lebih tinggi. Robot melakukan tugas-tugas yang membosankan seperti inspeksi kualitas visual, pengecatan yang berbahaya, atau pengangkatan berat. Inovasi teknologi dalam robotika seperti kemudahan penggunaan, robot kolaboratif, atau manipulator bergerak membantu mengisi kesenjangan kapan dan di mana dibutuhkan.