Iran Gunakan Rudal Tipe Baru yang Dirahasiakan dalam Serangan Terbaru ke Israel

Iran telah meluncurkan rudal tipe baru ke wilayah yang diduduki Israel dalam rangkaian serangan fase terakhir Operasi True Promise III. Rudal tipe baru itu diklaim memiliki jangkauan dan kekuatan lebih tinggi dibandingkan dengan rudal yang digunakan sebelumnya dalam lima hari terakhir konflik dengan Israel.

Menurut sumber yang dilansir Tehran Times, rudal baru yang diluncurkan ke Israel pada Rabu, (18/6/2025) diklaim memililiki jangkauan sekira 6.000 kilometer. Beberapa unggahan di media sosial menduga rudal tersebut adalah Kheibar atau Khorramshahr-4 yang memiliki jangkauan sekira 2.000 kilometer, sementara yang lain menyebut rudal tersebut adalah Sejjil, juga memiliki jangkauan 2.000 kilometer.

Iran telah mengintensifkan operasi militernya terhadap Israel dengan rangkaian serangan rudal dalam beberapa hari terakhir. Pada Selasa, (17/6/2025) malam dan Rabu, (18/6/2025) Iran tiga gelombang rudal balistik baru yang menargetkan berbagai lokasi di seluruh wilayah yang diduduki Israel.

Laporan menunjukkan bahwa serangan ini menyebabkan ledakan yang meluas dari bagian utara hingga selatan Palestina yang diduduki, dengan banyak video dan gambar yang beredar menunjukkan akibatnya, termasuk insiden dimana rudal Israel menghantam daerah sendiri yang disebabkan malfungsi sistem pertahanan udara di kota-kota Negara Zionis.

Intensifnya serangan rudal Iran membuat pengamat meyakini bahwa sistem pertahanan udara Israel hanya dapat bertahan selama 10 hingga 20 hari lagi karena kehabisan rudal. Sejak dimulainya permusuhan, sumber militer Iran memperkirakan bahwa lebih dari 440 rudal telah diluncurkan ke Israel.

Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan menggunakan rudal hipersonik Fattah dalam fase terakhir operasi balasannya terhadap Israel yang menyebabkan kerusakan berat di wilayah pendudukan.

Iran telah melaporkan setidaknya 224 kematian akibat serangan Israel, sebagian besar warga sipil, tetapi belum memperbarui jumlah korban tersebut selama berhari-hari. Sementara itu di Israel 24 orang, semuanya warga sipil, menurut otoritas setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *